Sabtu, 08 September 2012

Refleksi Perkuliahan 1 (Senin, 3 September 2012)


Tingkatan filsafat yaitu berada di bawah spiritual dan di atas aplikasi.
Bisa disimbolkan : Spiritual > Filsafat > Ilmu bidang > Aplikasi
Maka dari itu, 1 langkah berfilsafat sama dengan 10 langkah berspiritual, 10 langkah berfilsafat sama dengan 100 langkah berspiritual, dan seterusnya. Ini berarti jika kita berfilsafat 1 kali, maka hendaknya itu akan meningkatkan berspiritual kita 10 kali, dan seterusnya.
Kita berfilsafat boleh setinggi-tingginya, tetapi kita harus hati-hati. Berfilsafat tidak boleh melebihi spiritual, karena spiritual bersifat absolut. Yang bersifat spiritual itu ada pada hati kita, dan pikiran kita mungkin tidak sanggup memikirkannya. Maka dari itu hati kita lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan pikiran kita.

Berfilsafat merupakan berfikir secara refleksif, berlatih berfikir kritis. Filsafat itu sendiri bermakna penjelasan atau pola pikir.
Setiap orang berhak untuk berfilsafat. Seorang profesor, guru, mahasiswa, pengemis, mereka semua mempunyai hak untuk berfilsafat. Karena pada hakikatnya mereka diberi pikiran oleh Allah SWT untuk berfilsafat.
Sifat berfikir refleksif yaitu:
1.    Intensif, yang berarti sedalam-dalamnya
2.    Ekstensif, yang berarti seluas-luasnya

Obyek filsafat adalah segala yang ada dan yang mungkin ada.
Jadi obyek filsafat pendidikan matematika adalah segala yang ada dan yang mungkin ada dalam pendidikan matematika, obyek filsafat ilmu fisika adalah segala yang ada dan yang mungkin ada dalam ilmu fisika, dan lain sebagainya.
Segala sesuatu di dunia ini bisa bersifat ada dan bersifat mungkin ada. Sebagai contoh, saya berkata saya memiliki seorang kakak. Nama kakak saya itu ada bagi saya, tetapi masih mungkin ada bagi Anda. Jika saya memberitahu nama kakak saya kepada Anda, yaitu namanya adalah Yudi, maka nama kakak saya itu menjadi ada bagi Anda.
Metode berfilsafat yaitu terjemahkan, disebut hermedika.
Semua yang ada dipikiran manusia adalah relatif.
Cara belajar berfilsafat tidak bisa secara instan. Kita bisa berfilsafat dengan menggunakan pikiran kita yang disertai dengan pengetahuan-pengetahuan dan pengalaman-pengalaman kita. Salah satu cara yang paling mudah untuk kita mendapatkan pengetahuan sebagai modal kita dalam berfilsafat adalah membaca, membaca dan membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar